Perpisahan Syaikh Husain di Ponpes Ibnu Abbas Sragen: “Bukan Perpisahan Hati”

Sragen – Suasana haru menyelimuti Masjid Baitul Mushtofa, Kamis, 31 Juli 2025 pagi. Usai salat Subuh, seluruh santri, guru, dan pengurus Pondok Pesantren Ibnu Abbas As-Salafy Sragen berkumpul dalam acara perpisahan Syaikh Husain Abdul Qodir Al-Yamani, yang telah genap dua tahun mengajar di pondok tersebut.

Acara dimulai pukul 05.15 WIB dan berlangsung khidmat namun penuh emosi. Dari pembacaan Al-Qur’an oleh Omar Dimitri hingga pesan mendalam dari para santri, tim khidmah, dan para asatidzah semuanya membuat suasana masjid dipenuhi rasa syukur dan haru perpisahan.

Dalam momen puncak, Syaikh Husain menyampaikan nasihatnya kepada tiga elemen utama pondok:

1. Manajemen pondok, yang beliau sebut sebagai manajemen terbaik yang pernah ditemui. “Kesepakatan dijaga dan dijalankan dengan penuh amanah,” kata beliau.
2. Para guru, baik pengampu Al-Qur’an maupun diniyyah. “Santri itu amanah. Kalian akan bertanggung jawab di hadapan Allah,” tegas beliau.
3. Para santri, yang diminta untuk terus istiqomah dalam berislam dan menuntut ilmu syar’i.

Syaikh juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan selama masa tugasnya, dan berharap silaturahim tetap terjaga. “Ini hanya perpisahan jasad, bukan perpisahan hati,” ujarnya.

Di akhir acara, semua peserta bergiliran menyalami Syaikh Husain dalam sesi foto bersama dan salam perpisahan. Momen ini menjadi penutup yang manis sekaligus mengharukan dari perjalanan dua tahun penuh ilmu, kedekatan, dan keteladanan.